Senin, 31 Januari 2011

Menjadi Manusia yang Santun

Artikel ini berisi dengan materi Pendidikan Agama Buddha pada Kelas 3 SD, pada materi PANCASILA BUDDHIS.
Manusia yang santun merupakan manusia yang mampu mempraktekkan pembicaraan yang terbabas dari keserakahan, kebencian dan ketidaktahuan. pembicaraan yang disertai dengan keserakahan adalah pembicaraan yang menimbulkan para pendengarnya menjadi melekat terhadap suara atau ucapan yang menenangkan. misalnya ucapan yang dituangkan dalam bentuk lagu yang dapat memberikan kkebagahiaan batin. ucapan yang baik adalah ucapan yang tidak menimbulkan kemelaekatan. Pembicaraan pembicaraan yang disertai dengan kebencian merupakan ucapan yang mengakibatkan para pendengarnya menjadi tersinggung sehingga mengakibatkan penderitaan bagi para pendengarnya.sedangkan ucapan yang disertai dengan ketidaktahuan adalah ucapan kosong yang tidak memiliki kebenaran dan landasan atau pedoman.Untuk menjadi manusia yang santun diperlukan pengembangan cinta kasih melalui ucapan. Sang Buddha menjelaskan Cinta kasih melalui ucapan dalam Kakacupama Sutta, yang diumpamakan perumpamaan Gergaji.

Mengembangkan cinta kasih melalui mengucapkan ucapan yang terbebas dari keserakahan,kebencian dan kebodohan, untuk mengaplikasikan cinta kasih yang tebebas dari ucapan yang mengandung tiga akar perbuatan yang tidak baik.

Kemukakan pendapat anda tentang Menjadi Manusia Yang Santun menurut Agama Buddha

1 komentar:

  1. Memulai dari diri sendiri, karena untuk menjadi pendidik yang berkualitasdan mampu mengentaskan peserta didik untuk dapat menjadi manusiaseutuhnya sangat membutuhkan kesabaran dan dedikasi yangtinggi

    BalasHapus